
Pabila terasa diawasi Tuhan
Rasa berdosa setiap masa
Rasa hina diri dgn Tuhan
Rasa syukur dengan nikmat Nya
Jiwa derita dengan dosa
Hati rasa kurang amal pada Nya
Itulah hakikat sifat kehambaan
Bahagia...
Allah ya Allah
Bahariya Explorer sudah berlalu, meninggalkan kenangan, gambar2, kekuatan ukhuwwah, dan yang paling penting sekali, keimanan kita, aqidah kita, keyakinan kita pada Allah.
Allah berfirman dalam kitabNya, 'Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, " Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati, " Allah berfirman," Belum, percayakah engkau?" Dia (Ibrahim) menjawab, " Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang ( mantap)." Dia ( Allah) berfirman," Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (2:260)
Bagaimana ayat ini Allah ceritakan pada kita bahawa, apabila manusia ini ada kaitan dengan alam, dia akan lebih teguh imannya, burung yang dicincang itu sebahagian dari alam, gunung itu juga sebahagian dari alam.
Hubungan kita dengan alam, sepatutnya, memberi kita peringatan tentang Allah, kita perlu selalu perhati dan hayati (tadabbur), supaya diri kita kuat dan bertambah yakin dengan Allah.
Semasa program Bahariya Explorer lalu, saya merasakan bahawa saya adalah insan yang Allah pilih untuk melihat bukti kebesaranNya di padang pasir, sepatutnya rasa bersyukur melekat pada diri, kerana Allah masih memberi peluang untuk membaiki diri, alhamdulillah.

Staphylococcus aureus
Sehinggalah terjadinya peristiwa yang tidak dijangka, vomit yang teruk, perut memulas, hampir2 diarrhea, pening melampau, kemudian, diri ini mengatakan, Ya Allah, aku surrender ya Allah, Kau menang, Kau Maha Besar, diri ku ini tidak mampu lagi untuk melihat bukti kewujudan dan kekuasaanMu, Kau hebat Ya Allah. Kesakitan ini, saya rasakan tarbiyah mahal dari Allah, pertama, sudah sangat banyak bukti kekuasaan Allah yang diri saya sendiri sudah tidak mampu melihatnya ( kerana sakit), kedua, saya rasakan lemahnya diri ini, qawiyyul jismi masih belum dipenuhi ( bagaimana mau berdakwah di sana sini?), ketiga, saya mengharap kesakitan ini adalah sebagai proses penghapusan dosa ( Ya Allah,ampunkan dosa saya!). Wallhua'lam.
0 comments:
Post a Comment